Wednesday, January 23, 2019

SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN JADI SMK RUJUKAN TAHUN INI SIAP MEMBINA 10-16 SMK SEKITARNYA

                                               
SMK Rujukan adalah kebijakan pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dalam mendirektortuk penat pembinaan SMK itu menbina sekitar 1600 SMK di Indonesia. SMK tersebut di bina untuk menyusun SDP (School Developement Plan). SMK yang berjumlah 1600 buah ini di seleksi lagi untuk mendapatkan SMK–SMK mana yang memiliki berpotensi menjadi SMK rujukan. Setelah lolos seleksi barulah dibina dibiayai atau diberikan bantuan dana untuk proses pengembangan. Kita patut bangga, pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen menjadi salah satu SMK yang terpilih. Pada tahun ini, terdapat sekitar 86 SMK se-Indonesia, 1 diantaranya adalah SMK kita SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Sehingga yang pertama, mendapat bantuan dalam penyusunan SDP, kedua tahun ini sekolah kita mendapatkan bantuan finansial 1 Milyar rupiah. Membahas mengenai penyebutan sekolah rujukan, yang paling tepat bukanlah sekolah rujukan tetapi lebih tepatnya sekolah yang berpotensi menjadi SMK rujukan. Kesimpulannya sekolah yang tepilih tersebut, setiap tahunnya akan mendapatkan bantuan dan biaya pengembanga. Sehingga nanti 5 tahun kedepan yaitu 2019 dapat menjadi SMK rujukan bagi sekolah aliansinya. Maksudnya adalah, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen membina sekitar 10-16 SMK di sekitarnya. Tujuan diadakannya SMK rujukan ini adalah karena SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen ini memiliki potensi yang luar biasa di segala bidang yang dapat dijadikan rujukan bagi sekolah-sekolah lain. Usaha pembinaan SMK yang berpotensi menjadi SMK rujukan nanti menjadi SMK model atau SMK percontohan. Sebagai model untuk pembinaan, model pembelajaran, model pemasaran lulusan, model untuk ujian kompetensi, sertifikasi kompetensi siswanya. Jadi nanti SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen memiliki 10 sampai dengan 16 SMK aliansi. Sekitar 16 itu menginduknya ke SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen juga memberikan pelatihan-pelatihan atau semacam workshop kepada SMK aliansi. Seperti pelatihan dalam kompetensi guru, pelatihan dalam ujian kompetensi siswa,dan lain-lain.
SMK rujukan telah diterapkan di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen mulai tahun ini. SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen telah ditetapkan sebagai SMK yang berpotensi menjadi SMK rujukan. SMK rujukan yang ada di kabupaten Malang tahun ini hanya dua SMK, diantaranya yaitu yaitu SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen dan SMK Negeri 2 Singosari. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh Direktorat PSMK (Pembinaan SMK). Tujuannya membentuk sekolah yang berpotensi menjadi SMK rujukan dengan cara melaksanakan BIMTEK di Jakarta, yang dihadiri langsung oleh Pak Tri Harioto (selaku Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen) dan Pak Sukoco (selaku Waka Kurikulum) sebanyak dua kali. Kemudian diseleksi dan presentasi di Jakarta, diawali presentasi yang disampaikan oleh Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen (Drs. Tri Harijoto, M.Pd) di Hotel Horizon dan didampingi oleh Drs.Sukoco, M.Pd. Selang waktu satu bulan barulah diumumkan penetapan sekolah mana yang layak dijadikan SMK rujukan. Terdapat enam bidang yang dikembangkan yaitu pembina Pak Tri Harijoto, Ketuanya Pak Sukoco, sekretaris dan bendahara. Terus ada enam seksi pengembangan satu diantaranya adalah pelayanan SMK, jadi SMK itu nanti masing-masing bidang memiliki peran sendiri-sendiri. Salah satu contohnya adalah, ada layanan SMK, ada pengembangan sumber daya, hubungan industri. SMK Muhammadiyah 1 kepanjen memiliki arah dan tujuan yang jelas, selain memberikan kompetensi atau keterampilan pada siswanya, juga memiliki tanggung jawab pada masyarakat di sekitarnya. Nanti SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen memiliki arah membuka kursus, memberikan pelatihan pada masyarakat putus sekolah di didik untuk kursus perbaikan sepeda motor, dan kemudian tahun depan, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen diberi hak atau kewenangan untuk membuka SMK empat tahun. Lulusan-lulusan tahun 2015/2016 itu bisa langsung mendaftar menjadi siswa kelas empat atau kelas XIII (tigabelas) dan kalau di equivalen bisa setara dengan program Diploma 1 (D1), dan fokus kepada pengembangan keterampilan. Siswa yang kelas empat atau siswa kelas tigabelas tidak 

(REVIEW) Free Fire: Battlegrounds, Battle Royale dalam Smartphone

Jika 2017 menjadi tahunnya game MOBA, besar kemungkinan kalau 2018 bakal menjadi tahunnya game battle royale. Apalagi setelah genre ini mulai masuk ke ranah mobile. Gamers tadinya harus punya PC atau konsol game dulu untuk main game battle royale seperti PUBGatau Fortnite.
Untungnya, sekarang udah enggak ribet lagi karena bisa main game sejenis ini di mana aja kapan aja lewat genggaman tangan. Di antara banyak game battle royale di mobile, salah satu yang paling menarik perhatian adalah Free Fire: Battlegrounds.
Game yang digarap 111dots Studio dan diterbitkan oleh Garena ini baru aja dirilis di Indonesia pada Januari 2018. Kehadirannya pun meramaikan persaingan sesama game battle royale di ranah mobile. Tentunya Free Fire enggak datang tanpa membawa perbekalan yang membuatnya dapat bersaing dengan game sejenis lainnya.
Buat lo yang lagi nentuin pilihan game battle royale mana yang patut diunduh di perangkat pintar milik lo, ulasan tentang Free Fire di bawah ini bisa menjadi referensi lo. Yuk, disimak!

1. Keseruan yang Sama

Free Fire menawarkan keseruan dan ketegangan yang sama dengan game battle royale pada umumnya. Lo akan diterjunkan dari pesawat bersama pemain lainnya dan memilih sendiri tempat pendaratan yang lo inginkan. Setelahnya, lo harus mengambil senjata dan segala persediaan yang tersebar di penjuru map untuk bertahan hidup.
Kemungkinan bertahan hidup bakal makin kuat dengan semakin banyak lo membunuh penyintas lainnya. Lo bakal memenangkan pertandingan dengan menjadi orang yang terakhir bertahan.

2. Lebih Sedikit bukan Berarti Enggak Asyik




Jika dibandingkan dengan game battle royale tetangga sebelah, jumlah pemain maksimal sekali main di Free Fire memang enggak mencapai ratusan. Namun, keseruan dan elemen penyintasan yang lo rasakan tetap sama meski lo hanya bermain dengan 49 penyintas lain. Memang, sih, rasanya agak kurang tegang kalau pemainnya sedikit. Namun, sebelum lo berpikir begitu, coba lihat sisi positifnya dulu, deh.
Jumlah pemain maksimal memang hanya 50 orang. Untuk mengatasi hal ini, Free Firememberikan kompensasi berupa ukuran map yang relatif lebih sempit. Tentunya hal ini bakal membuat lo enggak akan merasa sendirian di map yang luas.

3. Minim Bug, Main Lebih Nyaman!




Sisi positif dari jumlah pemain yang lebih sedikit juga berefek pada minimnya bug atau lag pas mainin game ini. Lo enggak akan mengalami lag yang tentu ganggu banget pas lo lagi asyik main. Enggak ada juga bug kayak nyangkut di pagar, pintu, tembok, atau yang paling parah, enggak bisa ngelepasin parasut.Ngeselin, kan, pas lo udah jauh dan ngumpulin banyak senjata, terus tiba-tiba stuck gara-gara bug? Selain itu, Garena sebagai penerbit lokal juga menyediakan server berkapasitas besar yang menjamin kenyamanan lo saat bermain tanpa gangguan.

4. Cocok buat Lo yang Sibuk




Dari segi durasi, game ini terasa lebih cepat berakhir dibanding game segenre lainnya. Selain karena luas map yang relatif lebih sempit, penyempitan zona juga berlangsung dengan sangat cepat. Lo hanya diberikan waktu kurang lebih 4 menit sebelum muncul zona merah. Setelahnya, penyempitan zona makin cepat dan bikin lo harus berhati-hati. Darah lo juga akan berkurang lebih cepat dibanding game-game battle royale lainnya.
Lebih singkatnya durasi memang cukup ngeselin buat sebagian pemain. Namun, hal ini membuat Free Fire jadi lebih cocok buat gamers yang enggak punya banyak waktu untuk main game. Seenggaknya, lo cuma butuh waktu sekitar 15-20 menit sekali main penuh. Tentunya, makin kuat kemampuan penyintasan lo, bakal makin lama lo bermain.

5. Fitur Masih Terbatas




Fitur yang ditawarkan Free Fire terbilang terbatas jika dibandingkan dengan pesaingnya sesama genre battle royale. Terdapat beberapa fitur standar seperti kustomisasi karakter. Sayangnya, belum ada fitur kustomisasi senjata seperti yang tersedia di game tetangga sebelah. Fitur "Friends" juga cukup menjadi masalah. Ikonnya yang kecil bikin fitur ini jadi enggak terlihat, khususnya buat pemain pemula yang baru mencoba main game ini.Meski ada yang kurang, Free Fire mempunyai kelebihan di fitur statistik dan leaderboard. Semua data pertandingan yang lo udah mainkan tercatat dengan lengkap. Statistik Solo, Duo, dan Squad ditampilkan berbeda.

6. Grafis Biasa Aja, Tapi Lancar




Satu hal yang menjadi kelemahan Free Fire adalah kualitas grafis yang ditampilkan. Secara tampilan, grafisnya masih terlihat kurang detail dan real. Di tempat terbuka, environment yang tampak juga terlihat buram meski enggak seburuk beberapa game battle royale lain. Tentunya, hal ini diganti dengan performa game dan pengalaman bermain yang lebih lancar.
***

Secara keseluruhan, Free Fire punya beragam kelebihan yang disertai dengan kekurangan yang ada. Game ini memang enggak semenarik pesaing terberatnya jika dilihat dari segi visual. Namun, dari segi gameplayFree Fire menawarkan keseruan yang sama dengan game battle royale lainnya. Game ini juga lebih bersahabat buat lo yang enggak punya smartphonedengan spek ultra.
Minimnya masalah seperti bug dan lag tentu bisa jadi pertimbangan lo. Buat lo yang belom main, langsung aja cobain gamenya dengan unduh di Play Store atau AppStore.